SUMENEP - Keberadaan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang berukuran 4x4m beralokasi di salah satu pulau terpencil tepatnya di dusun 1, desa sabuntan, kecamatan sapeken, kabupaten Sumenep butuh perhatian pihak pemerintah terkait.
Pasalnya, kondisi bangunan yang terbuat dari gedek berbahan bambu sangat memprihatinkan dan tidak layak difungsikan.
Polindes yang ditempati dua petugas medis yang berstatus suami istri ini, bangunannya sudah tidak layak lagi.
Dalam aktifitas kegiatan polindes yang saat ini dalam posisi sedang menumpang di rumah warga. Ketika air laut pasang selalu kebanjiran, sehingga harus pindah ke tempat lain.
Demi untuk melayani pasien, ketika air laut pasang apalagi di musim hujan selalu pindah ke rumah warga lainnya yang tidak kehujanan.
Demikian dikatakan seorang petugas medis polindes Sabuntan yang akrab biasa di sapa Zaini kepada Tim Investigasi Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Jatim melalui handpone celulernya, Minggu (24/10/2021).
Lebih lanjut dikatakan, Zaini mengungkapkan kesedihannya, meskipun kondisi polindes berada di tempat yang tidak layak dan penuh tantangan dalam melayani masyarakat.
Namun tidak menyurutkan dalam pengabdiannya, masyarakat disekitar yang ramah - ramah juga membuat kerasan dalam melayani. Terus bersemangat, demi menunjang akses kesehatan masyarakat akan pentingnya keberadaan polindes walaupun selalu pindah tempat ke rumah warga maupun terkadang menumpang di Kantor desa sabuntan dikala kebanjiran, " jelas Zaini.
Berkaitan dengan kesehatan dan pelayanan masyarakat. Kami harap, pemerintah Kabupaten Sumenep dan instansi terkait untuk segera menfasilitasi polindes ini untuk menunjang akses pelayanan kesehatan warga yang lebih baik, ” pintanya.
Oleh karena itu, dari berbagai permasalahan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan polindes saat ini. Seperti polindes di pulau Sabuntan yang dialami saat ini belum berperan optimal dalam melaksanakan fungsinya akibat kurangnya peralatan di polindes masih belum memadai. Selain itupula, akibat dari tempat pelayanan di polindes belum layak, " sambungnya.
Menurutnya, karena kebetulan kondisi tempat polindes belum layak, sehingga (Zaini - red) bersama istrinya dengan biaya pribadi membuat ruang bersalin sendiri dengan bangunan seadanya walaupun terbuat dari asbes, " ujarnya. (Tim/Jon)